Delegasi siswa-siswi MADIPO dalam Haflah Akhirussanah di tingkat Yayasan Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro pada Kamis, 23 Mei 2024 mendapatkan apresiasi tinggi dari Pengasuh Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro, KH Muhammad Syakir Ali.
Sebuah kehormatan dan akseptasi yang menggembirakan anak didik MA Diponegoro turut menjadi tim yang baik dan mendapatkan kesempatan mengisi sessi-sessi penting dalam event kalis haflah akhirussanah pondok pesantren.
Siswa-siswi dapat tampil bahari kolaborasi. Sebelumya mereka intens mendapatkan pembinaan selama satu pekan sehingga dapat memantapkan keahlian mereka dalam tilawah seni baca Al Quran, menyajikan prestasi dalam ngaji baca cepat baca tepat Al-Qur’an lantaran metode Baghdadi dan mereka cergas dalam mempertunjukkan kecakapan membaca Arab Gundul dengan metode Al Miftah pula memesona dalam paduan suara.
Siswa-siswi berbakat Madipo tersebut ialah Rafid Ferdinand, Akbar Arbian Saputra, Ahmad Fairus Rafaelindra, Taufik Nur Fadilah, Naufal Al Fakhri, Muhammad Ikhsan Musaffa, Mahalli Nur Wafiq, Nabira Karim Ayu Santoso, Nusayba Izzatinnafi’ah, Fina Salma Fikria, Hubayba Mayang Mahamida, Fithrin Naafingah, Valeeya Nadiva Ceysa Ahmad, Nazah Luthfiyyah Fatinah, dan Fitri Aenur Rohmah.
Haflah Akhirussanah 2023/2024 Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro merupakan perayaan perdana tutup akhir tahun ajaran. Acaranya menggembirakan para santri wisudawan-wisudawati qurrata ‘ayun.
Aula pesantren penuh hadirin; orang tua wali, segenap pengurus yayasan, pimpinan lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro dan tamu undangan.
Romo KH Muhammad Syakir Ali dalam sambutanya menyampaikan lika liku dalam mendidik santri di pondok pesantren dari mulai membangunkan sampai pengkondisian jam tidur malam. Anak-anak kita yang akan menjadi tokoh dikemudian hari. Merekalah yang kelak mengisi dan memimpin negara ini. Kita perlu menyiapkan mereka agar kelak anak-anak kita memiliki cara bagaimana beragama yang baik, bagai mana cara berekonomi dan bagai mana caranya mengelola negara ini dimasanya yang akan datang.
Kelebihan pendidikan di Diponegoro ialah tidak membedakan ilmu agama dan ilmu umum. Nahwu, shorof, fisika, Bahasa Indonesia, Bahsa Inggris, ilmu kehutanan, pertanian dll juga merupakan pelajaran agama. Di Diponegoro ilmu agama dan umum menyatu dan diajarkan secara seimbang untuk membantu meraih kesukesasan dalam kehidupan.
Anak-anak yang sudah lulus SMP dan SMK jangan puas. Kalian harus sekolah lagi yang tinggi. Lima belas tahun yang akan datang, mudah-mudahan kalian sudah menjadi doktor-doktor. Kita senang bilamana kalian menjadi ilmuan-ilmuan, insinyur-insinyur dan kiyai-kiyai di masa yang akan datang, jika seperti saya sudah ketinggalan jaman.
Anak-anak kita hadapkan pada masa problem yang akan datang. Yang kita lihat bukan masa lalu tetapi bagaimana bisa melihat masa depan. Harus ada kesadaran dari awal bagaimana cara beragama, cara berekonomi dan bagai mana anak-anak kita kelak mampu turut mengatur negara ini pada tahun 2045, tahun emasnya Indonesia. Indonesia akan maju dan anak-anak kita para pemimpinnya.
Ayo kita arahkan anak-anak kita menjadi orang yang diangkat derajatnya, yakni agar mereka memiliki ilmu yang tinggi. Ngaji ilmu teknik, IT dan fashion di SMK dan untuk pembekalan kemampuan keilmuan dan bahasa Inggris ada di MA.
Dengan senang hati kami nyumanggaaken bapak ibu untuk mengarahkan pendidikan putra-putri panjenenan masih di Diponegoro. Untuk mereka kita persiapkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah (MA). Bersama warga Diponegoro Indonesia maju dan berjaya. Demikian mauidhoh Sang Kiyai yang juga menjadi Rois Syuriah PCNU Kabupaten Sleman tersebut. Bj